Banda Aceh – Kanwil Bea Cukai Aceh menerima kunjungan silaturahmi dari jajaran pimpinan Bank Syariah Indonesia (BSI) Region Aceh yang dipimpin oleh Imsak Ramadhan, RCEO BSI Aceh. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antar-instansi dalam membangun negeri, khususnya melalui penguatan sektor keuangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Imsak Ramadhan memaparkan capaian BSI di Aceh. Hingga kini, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp24 triliun serta menghimpun tabungan masyarakat senilai Rp18 triliun. Jaringan BSI di Aceh juga terus berkembang dengan 910 unit ATM, di mana 206 unit di antaranya menyediakan layanan setor tunai.
Selain layanan keuangan, BSI juga aktif mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM, serta fasilitas Letter of Credit (LC) dan bank garansi. Saat ini, BSI membina tiga desa unggulan di Aceh, yakni Desa Bandeng di Aceh Timur, Desa Nilam di Aceh Besar, dan Desa Kopi di Bener Meriah.
Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Bier Budy Kismulyanto, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, sinergi antara Bea Cukai dan perbankan sangat penting untuk mendorong UMKM agar naik kelas dan mandiri.
“Bea Cukai turut membina UMKM agar bisa mengembangkan kapasitas hingga mandiri. Dengan rencana pembukaan jalur perdagangan Lhokseumawe–Penang, UMKM Aceh punya peluang besar menembus pasar ekspor. Namun, tantangan juga ada, yaitu bagaimana produk kita bisa bersaing dengan produk luar negeri,” jelas Bier.
Lebih lanjut, Bier menegaskan bahwa penguatan UMKM tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Harapan kami, ke depan Bea Cukai Aceh dan BSI dapat menjalin kerja sama yang lebih konkret untuk mendukung pengembangan UMKM dan perekonomian Aceh secara menyeluruh,” pungkasnya.