Home / Ekonomi Bisnis / Nasional

Jumat, 7 November 2025 - 20:22 WIB

OJK Pastikan Stabilitas Keuangan Nasional Terjaga di Oktober 2025

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan Oktober 2025. (Foto:Arsip OJK)

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan Oktober 2025. (Foto:Arsip OJK)

Jakarta — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap solid hingga Oktober 2025, di tengah dinamika ekonomi global yang masih dipengaruhi perlambatan ekonomi Tiongkok dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Hal ini disampaikan dalam Siaran Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Oktober 2025 yang membahas kinerja intermediasi perbankan, industri keuangan non-bank, serta perkembangan pasar modal.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa sektor keuangan nasional menunjukkan resiliensi tinggi. “OJK terus memperkuat kebijakan makroprudensial untuk memastikan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Baca Juga |  Pelindo Jasa Maritim Dukung Pemulihan Aceh Pasca Bencana

Per Oktober 2025, penyaluran kredit perbankan tumbuh sekitar 10,4 persen (yoy), dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali di level 2,2 persen. Dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 6,7 persen (yoy), menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan yang terus terjaga.

Di sektor keuangan non-bank (IKNB), aset perusahaan pembiayaan naik 11,3 persen, sementara pembiayaan syariah tumbuh hingga 15,8 persen (yoy). Sementara itu, di pasar modal, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat dan minat investor domestik terus meningkat.

Baca Juga |  Bantuan Darurat Diterbangkan ke Aceh, Sumut, Sumbar Usai Banjir Besar

OJK juga melaporkan peningkatan jumlah investor ritel yang mencapai lebih dari 13 juta SID, didorong oleh literasi keuangan digital yang semakin luas. Pada sisi pengawasan, OJK menegaskan komitmen memperkuat tata kelola, melindungi konsumen, dan mendorong transformasi digital sektor jasa keuangan.

Dalam kesempatan itu, OJK menegaskan tiga fokus kebijakan utama:

1. Penguatan ketahanan sektor keuangan melalui manajemen risiko dan tata kelola yang sehat.

2. Perluasan akses keuangan inklusif bagi UMKM dan masyarakat kecil melalui digitalisasi layanan keuangan.

Baca Juga |  Asrama Putra Dayah Babul Maghfirah Terbakar, Enam Armada Damkar Dikerahkan

3. Sinkronisasi kebijakan lintas sektor untuk mendukung agenda pembangunan nasional dan transisi ekonomi hijau.

“OJK berkomitmen menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan, dengan tetap memperhatikan perlindungan konsumen serta integritas pasar,” tegas Mahendra Siregar.

Menjelang akhir tahun 2025, OJK menilai prospek sektor keuangan nasional masih positif dengan dukungan fundamental ekonomi yang kuat, inflasi terkendali, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga. Sinergi dengan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan LPS akan terus diperkuat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Reporter:
Editor:

Share :

Baca Juga

Darurat informasi Bencana

Nasional

Darurat Informasi Bencana, KKJ Sebut Negara Ancam Kebebasan Pers
Layanan di bank BSI aceh

Ekonomi Bisnis

97 Persen Layanan BSI Aceh Normal, Restrukturisasi Pembiayaan Digulirkan
Wapres gibran

Nasional

Kapolda Aceh dan Wapres Gibran Tinjau Pengungsian Korban Banjir Pidie Jaya
Dapur umum bsi

Ekonomi Bisnis

BSI Kerahkan Relawan dan Starlink untuk Bantu Penanganan Bencana Aceh
Prabowo dan kapolda

Nasional

Prabowo dan Kapolri Tiba di Aceh Cek Pemulihan Bencana
Aktivitas kapal di pelabuhan Malahayati

Ekonomi Bisnis

Pelindo Jasa Maritim Dukung Pemulihan Aceh Pasca Bencana

Nasional

Menhan RI dan Panglima TNI Tinjau Langsung Lokasi Bencana Aceh
Bantuan bencana sumatera

Nasional

Bantuan Darurat Diterbangkan ke Aceh, Sumut, Sumbar Usai Banjir Besar