Banda Aceh — Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras Aceh terus memperkuat pengawasan di lapangan untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga beras di sejumlah daerah.
Tim melakukan inspeksi langsung ke pasar-pasar utama di Kota Sabang, Kabupaten Bireuen, dan Aceh Utara sejak Kamis (23/10/2025) sebagai bagian dari langkah antisipatif menghadapi potensi kenaikan harga pangan menjelang akhir tahun.
Satgas yang dipimpin oleh Kombes Pol. Zulhir Destrian, dari Ditreskrimsus Polda Aceh, melibatkan unsur lintas instansi, antara lain Badan Pangan Nasional untuk Aceh, Dinas Pangan Aceh, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Bulog Wilayah Aceh, DPMPTSP, serta Satgas Pangan kabupaten/kota.
Hasil pemantauan di Pasar Induk Kota Sabang menunjukkan bahwa beras premium tidak tersedia, sementara beras medium dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
Di Kios 05 Blok B milik Abdul Wahid dan Kios 08 Blok C milik Zainal, harga beras medium mencapai Rp15.300/kg, sedangkan di Kios 20 Blok B milik Agus Salim dijual seharga Rp14.600/kg.
Para pedagang beralasan, tingginya harga dipicu oleh biaya distribusi tinggi menuju Pulau Sabang serta terbatasnya stok pasokan dari daratan Aceh.
Berbeda dengan Sabang, harga beras di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara relatif stabil dan masih dalam batas HET.
Di Pasar Induk Kota Juang, Bireuen, UD. Afri milik Ibnu Ajir menjual beras premium seharga Rp15.333/kg dan medium Rp14.000/kg.
Sementara di Toko Tgk. Marzuki, meskipun tidak tersedia beras premium, harga medium tercatat Rp14.333/kg, sedikit di atas HET. Adapun di Kedai Berkah Muda milik Ali Basyah, harga premium stabil di Rp15.333/kg dan medium di Rp14.000/kg.
Di Aceh Utara, harga beras juga terpantau stabil. Di Toko Puteh milik Basri, beras premium dijual Rp15.000/kg, dan medium Rp14.000/kg. Sedangkan di Toko Sumatera milik Aries Nazar, harga premium Rp15.300/kg dan medium.
Untuk kategori beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), Satgas memastikan harga tetap stabil di kisaran Rp12.500/kg, sesuai ketentuan pemerintah. Ketersediaan stok di gudang Bulog juga dinilai masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
Koordinator Satgas Pengendalian Harga Beras Aceh, Kombes Pol. Zulhir Destrian, menyampaikan bahwa hasil pengecekan menunjukkan stok beras di Aceh masih mencukupi dan harga umumnya terkendali.
Namun, terhadap sejumlah pedagang yang menjual di atas HET, Satgas telah memberikan teguran tertulis dan akan melakukan pemantauan berkala.
“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan beras dengan harga wajar dan kualitas baik. Pengawasan ini akan terus dilakukan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga secara sepihak,” ujar Zulhir, Minggu (26/10/2025).
Ia juga mengimbau pedagang dan distributor agar mematuhi ketentuan HET dan menjaga ketersediaan pasokan menjelang akhir tahun. Menurutnya, stabilitas harga beras adalah kunci ketahanan pangan daerah dan memerlukan sinergi lintas instansi.
“Kami akan terus memperkuat koordinasi dengan seluruh pihak, dari Bulog hingga pemerintah kabupaten/kota, agar Aceh tetap stabil secara pangan,” tegas Zulhir.









