Home / Peristiwa

Kamis, 25 September 2025 - 17:11 WIB

1.000 Ekskavator Tambang Ilegal Aceh Terancam Ditertibkan

Gubernur Aceh Muzakir Manaf sampaikan ultimatum tambang emas ilegal di DPR Aceh. (Foto:Dok)

Gubernur Aceh Muzakir Manaf sampaikan ultimatum tambang emas ilegal di DPR Aceh. (Foto:Dok)

Banda Aceh – Pemerintah Aceh menunjukkan sikap tegas terhadap praktik tambang emas ilegal yang semakin merusak lingkungan dan merugikan daerah. Dalam Sidang Paripurna DPR Aceh, Kamis (25/9/2025), Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) melayangkan ultimatum keras kepada para pemilik tambang ilegal agar segera menarik seluruh ekskavator dari kawasan hutan Aceh, dengan batas waktu maksimal dua minggu.

“Khususnya kepada tambang emas yang sekarang ilegal, dua minggu dari sekarang semua ekskavator keluar dari hutan Aceh. Jika tidak, kami akan evaluasi dan periksa. Ada ketentuan yang kami berikan. Ini semua untuk kepentingan Aceh,” tegas Mualem di hadapan anggota dewan dan pejabat daerah.

Baca Juga |  Wagub Aceh Beri Penghargaan kepada Wartawan Penjaga Perdamaian

450 Titik Tambang Ilegal, 1.000 Ekskavator Beroperasi

Ultimatum ini dikeluarkan setelah Mualem mendengar laporan Panitia Khusus (Pansus) Minerba dan Migas DPR Aceh. Ketua Pansus, Tgk H. Anwar Ramli, mengungkap temuan mencengangkan: sedikitnya terdapat 450 titik tambang ilegal aktif di Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Pidie.

Tak kurang dari 1.000 unit ekskavator diketahui beroperasi tanpa izin resmi. Ironisnya, alat berat tersebut disebut menyetor “uang keamanan” sebesar Rp30 juta per unit per bulan kepada oknum aparat. Total pungutan liar ini diperkirakan mencapai Rp360 miliar per tahun.

Baca Juga |  Wagub Aceh Hadiri Peluncuran Program Pendidikan Medis Nasional

“Praktik ini telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat dan daerah. Oleh karena itu, Pansus meminta Gubernur menutup seluruh tambang ilegal tersebut,” kata Anwar Ramli.

Ingub Penertiban Segera Terbit

Pemerintah Aceh memastikan akan segera mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) kepada bupati/wali kota serta SKPA terkait untuk menata ulang perizinan tambang, menutup tambang ilegal, dan melakukan penertiban menyeluruh.

“Tambang ilegal telah merusak lingkungan dan tidak memberikan manfaat bagi pendapatan daerah. Karena itu penertiban harus segera dilakukan,” tambah Mualem.

Selain tambang emas, perhatian juga diarahkan pada 1.630 titik sumur minyak rakyat yang tersebar di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bireuen. Pemerintah sedang mempercepat proses legalisasi agar sumur tersebut bisa dikelola resmi oleh pemerintah daerah bersama BUMD dan koperasi masyarakat desa.

Baca Juga |  Demo DPR Aceh 1 September Hasilkan 7 Tuntutan Utama

Langkah tegas ini diyakini penting untuk memutus mata rantai kerusakan alam yang dibiarkan tanpa kontrol. Pemerintah menegaskan, tidak ada lagi toleransi terhadap praktik tambang ilegal yang hanya menguntungkan segelintir pihak tetapi menghancurkan lingkungan dan merugikan rakyat.

“Insya Allah dalam beberapa hari ini saya akan keluarkan Instruksi Gubernur untuk penataan dan penertiban,” tutup Mualem.

Editor:

Share :

Baca Juga

Petugas Lapas Lhoksukon bersama Polres Aceh Utara gagalkan upaya kabur napi

Hukum & Kriminal

Lapas Lhoksukon dan Polres Gagalkan Pelarian Napi Bersenjata
Ekskavator tambang emas ilegal di Pidie berhenti akibat solar tidak masuk.

Peristiwa

Pasokan Solar Terhenti, Tambang Emas Ilegal di Pidie “Goyang”
Suasana malam puncak Munas Muda Seudang II di Anjong Mon Mata Banda Aceh

Peristiwa

Munas Muda Seudang II Ditutup, Agam Nur Muhajir Jadi Ketua
Tiga Senjata Api dan 72 Amunisi Diserahkan Warga ke Kodam IM

Peristiwa

Tiga Senjata Api dan 72 Amunisi Diserahkan Warga ke Kodam
Patroli Skala Besar Warnai Malam Banda Aceh

Peristiwa

Bersatu Jaga Kota: Patroli Skala Besar Warnai Malam Banda Aceh
Dipimpin Sekjen KAGAMA Nezar Patria, pelantikan ini jadi momentum kolaborasi alumni UGM untuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat Aceh.

News

Tiga Agenda Utama KAGAMA Aceh: Cerdas, Sehat, dan Berdaya
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Aceh resmi melantik M. Nasir Syamaun sebagai Ketua KAGAMA Aceh periode 2025

Peristiwa

M. Nasir Syamaun Dilantik Jadi Ketua KAGAMA Aceh 2025
Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah bertemu Gubernur Muzakir Manaf di Banda Aceh.

Peristiwa

Kapolda Aceh dan Gubernur Mualem Silaturahmi di Banda Aceh