Banda Aceh — Kepolisian Daerah Aceh terus mempercepat upaya pemulihan pascabencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang dengan membangun dan mengaktifkan 23 titik sumur bor guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat terdampak.
Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah menyampaikan bahwa pembangunan sumur bor tersebut merupakan bagian dari komitmen kemanusiaan Polri untuk memastikan akses kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi, terutama air bersih yang sangat dibutuhkan pascabencana.
“Polda Aceh berkomitmen terus hadir membantu masyarakat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih pascabencana. Hingga saat ini, sebanyak 23 sumur bor telah aktif dan dapat dimanfaatkan warga. Ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab kemanusiaan Polri,” ujar Marzuki Ali Basyah, Sabtu, 20 Desember 2025.
Kapolda Aceh menjelaskan, pada Jumat, 19 Desember 2025, Polda Aceh kembali melakukan penggalian tujuh sumur bor di sejumlah lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat.
Lokasi tersebut antara lain Masjid Miftahul Jannah Dusun Mesjid Desa Payah Rahat, Kampung Suka Mulia Dusun Rukun, Masjid Istiqamah Kampung Suka Mulya, Kampung Suka Mulya Dusun Keluarga, Masjid Nurul Iman Kampung Tanjung Seumantoh, Masjid Nurut Taqwa Dusun Masjid Desa Medang Ara, serta SD Suka Mulia Paya Raja di Desa Suka Mulia Upah.
Pemilihan lokasi difokuskan pada masjid, sekolah, dan kawasan permukiman padat agar manfaat sumur bor dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Abituren Akabri 1991 itu menegaskan, pembangunan sumur bor tidak berhenti pada 23 titik. Ke depan, Polda Aceh menargetkan pembangunan hingga 300 titik sumur bor yang akan tersebar di 216 desa pada 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Kami menargetkan pembangunan hingga 300 titik sumur bor dengan sasaran utama masjid dan musala, puskesmas, sekolah, lokasi pengungsian, serta fasilitas umum lainnya. Tidak menutup kemungkinan pembangunan juga dilakukan di wilayah lain yang terdampak bencana,” jelasnya.
Kapolda Aceh berharap keberadaan sumur bor tersebut dapat membantu mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat, mendukung aktivitas ibadah, pendidikan, serta pelayanan kesehatan pascabencana.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Polri tidak hanya sebatas menjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam meringankan beban dan mempercepat pemulihan secara berkelanjutan.









