Sabang – Atase Pertahanan (Athan) Kedutaan Besar Perancis di Jakarta bersama rombongan melakukan kunjungan kehormatan ke Sabang, Rabu (1/10/2025). Agenda kunjungan meliputi upacara penghormatan di makam pahlawan Perancis serta peninjauan langsung ruang pameran sejarah di Museum Sabang BPKS.
Rombongan yang terdiri dari enam orang — tiga perwira Angkatan Bersenjata Perancis dan tiga staf Kedubes Perancis di Jakarta — memulai kegiatan dengan mengunjungi makam pahlawan Perancis di kompleks pemakaman Eropa “Mini Kerkhof”, Kuta Ateuh, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Para rombongan melakukan upacara kehormatan tahunan untuk mengenang jasa pahlawan Perancis yang gugur dan dimakamkan di Sabang.

Setelah itu, rombongan melanjutkan kunjungan ke Museum Sabang BPKS, yang memiliki satu ruang khusus pameran berisi dokumen, artefak, dan barang sejarah terkait perjalanan pahlawan Perancis sejak dibawa ke Sabang, dirawat di rumah sakit setempat, hingga akhirnya dimakamkan di pulau tersebut.
Kunjungan tersebut mendapat apresiasi tinggi dari pihak Kedubes Perancis. Mereka menilai Museum Sabang BPKS telah menjaga dan merawat sejarah Perancis dengan penuh dedikasi, sehingga publik dapat mengetahui bahwa jejak sejarah Perancis juga ada di Sabang.
Salah satu koleksi yang menjadi perhatian adalah topi asli milik pahlawan Perancis yang dimakamkan di Sabang. Koleksi tersebut disebut satu-satunya di dunia dan kini menjadi ikon sejarah di Museum Sabang.
Pada kesempatan itu, Kepala Museum Sabang BPKS, Evan Boy Foreman, SE — akrab disapa Mr. Batman — menerima Surat Penghargaan dari Kedutaan Besar Perancis di Jakarta. Penghargaan diserahkan langsung oleh Colonel Erwan Lintant, Atase Pertahanan Perancis.
“Alhamdulillah, pihak Kedubes Perancis sangat senang dan memberi penghormatan tinggi kepada Museum Sabang. Ini menjadi bukti bahwa sejarah Perancis tetap terjaga di Sabang,” ujar Evan Boy Foreman.
Kunjungan berlangsung penuh keakraban sejak pagi hingga sore hari, sekaligus memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Perancis, khususnya dalam aspek sejarah dan budaya.