Home / Peristiwa

Sabtu, 27 September 2025 - 19:54 WIB

Pasokan Solar Terhenti, Tambang Emas Ilegal di Pidie “Goyang”

Ekskavator tambang emas ilegal di Pidie berhenti akibat solar tidak masuk. (Foto:Dok/Ist)

Ekskavator tambang emas ilegal di Pidie berhenti akibat solar tidak masuk. (Foto:Dok/Ist)

Pidie – Aktivitas tambang emas ilegal di kawasan Tangse, Mane, dan Geumpang, Kabupaten Pidie, mulai terguncang. Para penambang kelimpungan setelah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dari pengepul mendadak terhenti dalam beberapa hari terakhir.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, penghentian pasokan ini bukan karena kelangkaan, melainkan adanya larangan keras dari oknum aparat berbaju coklat yang mencegah masuknya solar ke lokasi pertambangan. Kondisi tersebut membuat para penambang resah karena alat berat terancam berhenti total.

“Sudah beberapa hari solar tidak bisa masuk. Katanya ada larangan. Kalau begini, alat berat bisa berhenti semua,” ungkap salah seorang penambang yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (27/9/2025).

Baca Juga |  Tiga Senjata Api dan 72 Amunisi Diserahkan Warga ke Kodam

Larangan distribusi solar ini muncul setelah Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menegaskan agar seluruh alat berat segera ditarik keluar dari hutan lindung di wilayah Pidie. Instruksi tersebut diduga menjadi dasar aparat memperketat pengawasan distribusi BBM bersubsidi yang selama ini diduga mengalir ke tambang ilegal.

Buntut dari larangan ini, sebagian penambang sudah menarik ekskavator keluar lokasi tambang, sementara sebagian lainnya masih bertahan dengan rasa was-was. “Banyak yang bingung, takut kalau operasi benar-benar disikat,” kata sumber lain.

Baca Juga |  Kapolda Aceh dan Gubernur Mualem Silaturahmi di Banda Aceh

Sorotan Publik

Tambang emas ilegal di Pidie selama ini menjadi sorotan publik karena dinilai merusak hutan lindung, mencemari aliran sungai, serta terkait dengan praktik distribusi solar bersubsidi yang lolos dari pengawasan aparat penegak hukum.

Sejumlah kalangan menilai penghentian pasokan solar merupakan momentum penting untuk menertibkan tambang ilegal secara serius. Aparat kepolisian diminta tidak lagi menutup mata terhadap praktik yang hanya menguntungkan segelintir pihak, namun merugikan masyarakat luas dan merusak lingkungan.

Baca Juga |  Wagub Aceh Beri Penghargaan kepada Wartawan Penjaga Perdamaian

“Kalau polisi benar-benar serius, hentikan semua jalur distribusi solar subsidi ke tambang ilegal. Jangan hanya berhenti di isu larangan sesaat, tapi lakukan penegakan hukum. Jangan biarkan tambang emas ilegal di Pidie terus kebal hukum,” tegas seorang aktivis lingkungan di Pidie.

Kini, publik menunggu sikap tegas aparat penegak hukum: apakah benar-benar menutup tambang emas ilegal yang selama ini diduga dilindungi, atau kembali terjebak dalam pola lama—melihat, tahu, tapi memilih diam.

Reporter:
Editor:

Share :

Baca Juga

Petugas Lapas Lhoksukon bersama Polres Aceh Utara gagalkan upaya kabur napi

Hukum & Kriminal

Lapas Lhoksukon dan Polres Gagalkan Pelarian Napi Bersenjata
Gubernur Aceh Muzakir Manaf sampaikan ultimatum tambang emas ilegal di DPR Aceh

Peristiwa

1.000 Ekskavator Tambang Ilegal Aceh Terancam Ditertibkan
Suasana malam puncak Munas Muda Seudang II di Anjong Mon Mata Banda Aceh

Peristiwa

Munas Muda Seudang II Ditutup, Agam Nur Muhajir Jadi Ketua
Tiga Senjata Api dan 72 Amunisi Diserahkan Warga ke Kodam IM

Peristiwa

Tiga Senjata Api dan 72 Amunisi Diserahkan Warga ke Kodam
Patroli Skala Besar Warnai Malam Banda Aceh

Peristiwa

Bersatu Jaga Kota: Patroli Skala Besar Warnai Malam Banda Aceh
Dipimpin Sekjen KAGAMA Nezar Patria, pelantikan ini jadi momentum kolaborasi alumni UGM untuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat Aceh.

News

Tiga Agenda Utama KAGAMA Aceh: Cerdas, Sehat, dan Berdaya
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Aceh resmi melantik M. Nasir Syamaun sebagai Ketua KAGAMA Aceh periode 2025

Peristiwa

M. Nasir Syamaun Dilantik Jadi Ketua KAGAMA Aceh 2025
Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah bertemu Gubernur Muzakir Manaf di Banda Aceh.

Peristiwa

Kapolda Aceh dan Gubernur Mualem Silaturahmi di Banda Aceh