Banda Aceh — Polda Aceh bersama polres jajaran bergerak cepat membantu warga terdampak banjir dan longsor. Salah satu langkah utama adalah pendirian dapur umum yang bekerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPGG) di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, mengatakan bahwa dapur umum menjadi bagian penting dari respons tanggap darurat. Tujuannya memastikan kebutuhan makanan warga tetap terpenuhi di tengah situasi krisis.
“Ini situasi darurat, keselamatan masyarakat jadi prioritas. Kami memaksimalkan semua sumber daya yang ada dan bersinergi dengan SPGG agar bantuan cepat sampai ke warga,” kata Joko, Sabtu, 29 November 2025.
Dapur umum ini beroperasi di titik pengungsian serta wilayah yang masih terdampak banjir. Personel Polri bersama tenaga SPGG memasak sekaligus mendistribusikan makanan, khususnya untuk kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Joko menegaskan bahwa kolaborasi dengan SPGG memastikan makanan yang dibagikan tetap memenuhi standar gizi darurat. “Ini bukan sekadar menyediakan makanan, tapi memastikan kebutuhan gizi warga tetap terjaga,” ujarnya.
Selain dapur umum, Polda Aceh juga mengerahkan peralatan SAR, perahu karet, serta personel BKO ke lokasi terparah. Evakuasi terus dilakukan untuk memastikan tidak ada warga terjebak banjir.
“Prioritas kita jelas: keselamatan masyarakat. Semua kemampuan digerakkan, dari logistik hingga peralatan SAR,” tambahnya.
Joko mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan segera meminta bantuan jika membutuhkan pertolongan.









