Home / Politik

Senin, 1 September 2025 - 18:20 WIB

Aliansi Rakyat Aceh Tuntut Penuntasan HAM dan Reformasi Lembaga

Aliansi Rakyat Aceh Gelar Aksi di DPRA. Tuntut Reformasi DPR hingga Penyelesaian Kasus HAM. (Foto : Dok/Istimewa).

Aliansi Rakyat Aceh Gelar Aksi di DPRA. Tuntut Reformasi DPR hingga Penyelesaian Kasus HAM. (Foto : Dok/Istimewa).

Banda Aceh – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Aceh bersama masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin (1/9/2025).

Aksi ini digelar sebagai bentuk desakan agar lembaga legislatif melakukan reformasi internal. Koordinator aksi menilai intervensi terhadap lembaga perwakilan rakyat masih terus terjadi, sehingga dibutuhkan langkah serius untuk mengembalikan fungsi dan marwah DPR.

“Hari ini kami sepakat atas nama rakyat. Kami selalu menuntut perdamaian dan penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu,” teriak salah satu orator dari atas mobil komando.

Baca Juga |  Tokoh Aceh Dorong Peran Pemuda Pasca-MoU Helsinki

Salah satu suara keras datang dari Sri Wahyuni, perwakilan masyarakat sekaligus korban konflik. Ia menilai janji-janji dalam Perjanjian Damai Helsinki hingga kini belum sepenuhnya diwujudkan.

“Kemana saya harus meminta hak kami? Kemana kami harus mengadu? Hari ini para petinggi adalah orang-orang GAM, tetapi tidak ada yang mau membantu. Kami minta jawaban dari kalian semua anggota dewan. Jangan hanya plesiran,” tegas Sri Wahyuni dalam orasinya.

Massa juga menuntut agar pemerintah dan lembaga negara menepati komitmen menjaga perdamaian Aceh. Beberapa poin tuntutan yang disampaikan antara lain:

  • Reformasi internal DPRA,
  • Reformasi Polri,
  • Menolak pembangunan batalyon baru di Aceh,
  • Pengusutan tuntas pelanggaran HAM di Indonesia, khususnya di Aceh.
Baca Juga |  Tiga Agenda Utama KAGAMA Aceh: Cerdas, Sehat, dan Berdaya

Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPRA, Zulfadli, turun langsung menemui massa. Ia bahkan ikut membacakan daftar tuntutan mahasiswa dan perwakilan masyarakat, sebelum menandatangani surat berisi aspirasi tersebut.

“Kami mendengarkan suara rakyat dan mahasiswa, dan akan menyampaikan tuntutan ini ke forum resmi DPR Aceh serta pemerintah pusat,” ujar Zulfadli di hadapan peserta aksi.

Baca Juga |  KPK dan Ombudsman Aceh Perkuat Sinergi Cegah Korupsi

Aksi yang berlangsung sejak pagi hingga sore itu sempat diwarnai ketegangan. Kericuhan hampir pecah ketika massa meminta izin bermalam di gedung DPRA. Namun, permintaan itu ditolak aparat sehingga terjadi gesekan kecil. Aparat berhasil memukul mundur pendemo hingga keluar dari area gedung, dan situasi kembali kondusif hingga massa membubarkan diri.

Demonstrasi berjalan dengan pengawalan ketat aparat keamanan, dan secara umum berlangsung tertib.

Reporter:
Editor:

Share :

Baca Juga

Kepala Ombudsman Aceh Dian Rubianty menyampaikan hasil penilaian kepatuhan layanan.

News

KPK dan Ombudsman Aceh Perkuat Sinergi Cegah Korupsi
Tokoh politik, akademisi, dan budayawan Aceh menghadiri Munas Muda Seudang II.

News

Tokoh Aceh Dorong Peran Pemuda Pasca-MoU Helsinki
Aliansi Rakyat Aceh (ARA) meminta Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) agar segera menindaklanjuti hasil aksi demonstrasi pada 1 September 2025

Politik

Aliansi Rakyat Aceh Kritik DPRA: Jangan Jadikan Isu Merdeka Komoditas Politik Murahan
perwakilan aliansi rakyat aceh

News

Demo DPR Aceh 1 September Hasilkan 7 Tuntutan Utama
Sri Wahyuni, korban konflik Aceh, bersuara lantang di depan DPRA menuntut penegakan HAM dan realisasi Perjanjian Damai Helsinki.

Politik

Jeritan Sri Wahyuni di Depan Gedung DPRA
Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah mengapresiasi mahasiswa yang menggelar aksi damai di depan Mapolda Aceh. Unjuk rasa dinilai sebagai wujud demokrasi sehat.

Politik

Kapolda Aceh Temui Pendemo, Terima Kasih Sudah Sampaikan Aspirasi dengan Tertib
isu rombak bpks sabang

Daerah

Isu Rombak Manajemen BPKS, Politicking Elit Bikin Sabang Terlunta?
Wagub Aceh Tekankan Muswil PKS Sebagai Momentum Strategis

Pemerintah Aceh

Wagub Aceh Tekankan Muswil PKS Sebagai Momentum Strategis