Home / News

Sabtu, 13 Desember 2025 - 17:38 WIB

Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.006 Orang, Ratusan Ribu Mengungsi

Seorang anak korban banjir bandang di Aceh Tamiang memegang botol air minum mineral di lokasi bencana sambil menunggu bantuan kemanusiaan. (Foto:Arsip)

Seorang anak korban banjir bandang di Aceh Tamiang memegang botol air minum mineral di lokasi bencana sambil menunggu bantuan kemanusiaan. (Foto:Arsip)

Banda Aceh — Jumlah korban meninggal dunia akibat rangkaian bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera terus bertambah. Hingga Sabtu, 13 Desember 2025, total korban tewas tercatat 1.006 orang, berdasarkan data konsolidasi terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BNPB melaporkan, ribuan korban tersebut tersebar di beberapa provinsi terdampak berat, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Proses pendataan masih terus berlangsung seiring upaya pencarian dan evakuasi korban yang belum ditemukan di sejumlah lokasi bencana.

Berdasarkan laporan resmi BNPB dan tim penanggulangan di lapangan, total korban meninggal dunia: 1.006 orang — tercatat di tiga provinsi terdampak besar: Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

  • Aceh: sekitar 414–415 jiwa tewas.
  • Sumatra Utara: sekitar 349 jiwa tewas.
  • Sumatra Barat: sekitar 242 jiwa tewas.
Baca Juga |  Korban Tembus 1.059 Jiwa, Koalisi Sipil Aceh Desak Bencana Nasional Sumatra

Angka ini akan bertambah seiring dengan pencarian korban yang masih terus berlanjut.

Lainnya yang Dilaporkan

  • Korban hilang: 217 orang masih dalam pencarian
  • Korban luka-luka: lebih dari 5.400 orang
  • Jumlah pengungsi: sekitar 650.000 jiwa dan masih di tempat evakuasi sementara.
Baca Juga |  Keributan Pecah di DPRA, Ketua dan Anggota PKB Adu Lempar

Sebagian besar korban meninggal ditemukan di wilayah dengan kerusakan terparah akibat banjir bandang yang disertai longsor, terutama di daerah aliran sungai dan kawasan perbukitan.

Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah masih memfokuskan penanganan pada fase tanggap darurat, meliputi pencarian korban hilang, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, serta pemulihan akses infrastruktur vital.

Personel gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan masyarakat setempat terus dikerahkan untuk membersihkan material lumpur, membuka akses jalan, serta mempercepat distribusi bantuan logistik ke wilayah-wilayah yang masih terisolasi.

Di sejumlah lokasi pengungsian, kebutuhan mendesak yang masih dibutuhkan antara lain pangan, air bersih, layanan kesehatan, obat-obatan, dan perlengkapan sanitasi, guna mencegah munculnya penyakit pascabencana.

Baca Juga |  Imigrasi Banda Aceh Deportasi WN Pakistan karena Langgar Izin Tinggal

BNPB menegaskan, upaya verifikasi data korban akan terus diperbarui seiring perkembangan di lapangan. Pemerintah juga diminta mempercepat penanganan pascabencana, termasuk perbaikan rumah warga, fasilitas umum, serta infrastruktur dasar agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan secara bertahap.

Hingga kini, status darurat bencana nasional belum diberlakukan oleh pemerintah di sejumlah daerah terdampak, mengingat kondisi cuaca ekstrem berpotensi kembali terjadi.

Reporter:
Editor:

Share :

Baca Juga

News

Bantuan Mabes Polri Tiba di Aceh, 220 Personel Siap Diterjunkan
Kekerasan TNI di aceh

Internasional

GAM Protes Dugaan Kekerasan Aparat dalam Penyaluran Bantuan di Aceh
Darurat informasi Bencana

Nasional

Darurat Informasi Bencana, KKJ Sebut Negara Ancam Kebebasan Pers
Connie Rahakundini Bakrie

Internasional

Guru Besar Rusia, Connie Bakrie Tegur Presiden Prabowo, “Negara Tak Boleh Menunda Penyelamatan Korban Bencana”
Surat terbuka GAM untuk presiden Prabowo Subianto

Internasional

Surat Terbuka GAM ke Presiden Prabowo soal Banjir Aceh
Seruan aksi bendera putih

News

Korban Tembus 1.059 Jiwa, Koalisi Sipil Aceh Desak Bencana Nasional Sumatra

News

UNDP–UNICEF Respon Surat Aceh, Dukungan Internasional Mulai Dibahas
Surat dewan Profesor USK

News

Bencana Aceh Memburuk, Dewan Profesor USK Kirim Surat ke Presiden