Banda Aceh – Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau akrab disapa Haji Uma, memberikan apresiasi kepada Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah dan jajarannya atas keberhasilan dalam mengendalikan situasi saat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu. Hal itu disampaikan Haji Uma saat melakukan audiensi dengan Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah di Mapolda Aceh, Rabu (3/9/2025).
Sebagai anggota Komite I DPD RI yang membidangi politik, hukum, dan keamanan, Haji Uma menilai langkah Polda Aceh dalam mengawal jalannya aksi demonstrasi patut menjadi contoh. Ia menilai kepolisian di bawah kepemimpinan Brigjen Pol Marzuki mampu menghadirkan rasa aman sekaligus menjaga iklim demokrasi tetap sehat.
“Saya memberikan apresiasi kepada Kapolda Aceh dan seluruh jajaran atas terciptanya situasi kondusif dalam mengamankan aksi demokrasi. Ini merupakan langkah luar biasa dan terobosan inovatif dari Polda Aceh dalam merangkul masyarakat, berkolaborasi dengan para pendemo, sehingga tidak terjadi hal-hal anarkis maupun kerusakan fasilitas umum,” kata Haji Uma.
Apresiasi Pendekatan Humanis Polda Aceh
Selain itu, Haji Uma juga menyoroti pendekatan humanis yang diterapkan Polda Aceh. Salah satu contohnya adalah sikap kepolisian kepada komunitas Sahabat Ojol yang awalnya berniat melakukan aksi, namun akhirnya mendapatkan perhatian berupa bantuan beras dari Polda Aceh.
Menurutnya, tindakan sederhana tersebut memberikan dampak besar dalam mencairkan suasana serta membangun kedekatan emosional antara aparat kepolisian dan masyarakat.
“Ini luar biasa dan perlu dicontoh daerah lain. Cara ini juga menjadi motivasi bahwa merangkul masyarakat harus mengedepankan naluri, perasaan, dan rasa kemanusiaan. Dengan begitu, terjalin ikatan emosional yang positif antara masyarakat dan kepolisian,” tambahnya.
Haji Uma menegaskan, kehadiran polisi tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga pengayom, pelindung, serta sahabat masyarakat. Ia berharap pendekatan yang dilakukan Kapolda Aceh dapat terus berlanjut sehingga citra Polri semakin baik, bukan hanya di mata masyarakat Aceh, tetapi juga di tingkat nasional.