Banda Aceh — Dewan Profesor Universitas Syiah Kuala (USK) menyurati Presiden Republik Indonesia terkait bencana besar yang melanda Aceh dan sejumlah wilayah di Sumatra. Surat tersebut diketuai langsung oleh Prof. Dr. Ir. Izarul Machdar, M.Eng., sebagai bentuk keprihatinan akademisi terhadap eskalasi dampak bencana yang dinilai telah berkembang menjadi krisis kemanusiaan serius.
Dalam surat yang dikirim pada 15 Desember 2025, Dewan Profesor USK menegaskan bahwa skala kerusakan, jumlah korban, serta dampak sosial-ekonomi akibat bencana banjir dan longsor tidak lagi dapat ditangani dengan pendekatan kedaruratan biasa. Mereka mendorong penetapan status Bencana Nasional agar penanganan dapat dilakukan secara terpusat, cepat, dan terkoordinasi.
Dewan Profesor USK memaparkan bahwa bencana telah menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar, ratusan ribu warga mengungsi, serta lumpuhnya infrastruktur vital. Di Aceh, ratusan titik jembatan dilaporkan rusak, akses jalan terputus, fasilitas pendidikan dan kesehatan terdampak, serta jaringan listrik dan komunikasi terganggu.
Kondisi tersebut, menurut Dewan Profesor, berdampak langsung pada terhambatnya distribusi bantuan, evakuasi korban, serta pemulihan layanan dasar masyarakat.
“Situasi ini telah melampaui kapasitas penanganan daerah dan membutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat, terkoordinasi, dan berbasis kemanusiaan,” demikian substansi sikap Dewan Profesor USK dalam surat tersebut.
Salah satu poin penting yang disoroti adalah perlunya percepatan akses bantuan internasional. Dewan Profesor USK menilai, pembukaan jalur logistik kemanusiaan melalui bandara dan pelabuhan, serta penyederhanaan prosedur perizinan bagi lembaga kemanusiaan internasional, menjadi langkah krusial untuk menyelamatkan korban dan mempercepat pemulihan.
Mereka juga merekomendasikan pembentukan pusat koordinasi logistik kemanusiaan di Aceh yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, serta mitra kemanusiaan nasional dan internasional agar distribusi bantuan lebih efektif dan tepat sasaran.
Dewan Profesor USK menegaskan bahwa surat tersebut bukan bermuatan politik, melainkan seruan moral dan kemanusiaan dari kalangan akademisi yang merasa memiliki tanggung jawab etik terhadap keselamatan rakyat dan masa depan daerah.
Sebagai institusi akademik terbesar di Aceh, USK menyatakan siap berkontribusi melalui kajian ilmiah, data lapangan, serta rekomendasi kebijakan berbasis sains untuk mendukung pemerintah dalam penanganan bencana dan mitigasi jangka panjang.
Melalui surat ini, Dewan Profesor USK berharap Presiden Republik Indonesia dapat mengambil langkah cepat dan tegas untuk menetapkan status Bencana Nasional, memperkuat koordinasi lintas kementerian/lembaga, serta memastikan seluruh sumber daya negara dikerahkan demi keselamatan dan pemulihan masyarakat terdampak.









