Aceh Besar — Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke Aceh untuk meninjau langsung dampak bencana hidrometeorologi yang melanda berbagai wilayah. Setibanya di VIP Room Mako Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), rombongan Menhan disambut oleh Komandan Lanud SIM Kolonel Nav Sudaryanto, S.M., Sabtu, 29 November 2025.
Menhan RI hadir bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, serta pejabat terkait untuk melakukan briefing situasi mengenai perkembangan penanganan bencana di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Dalam laporan Pangdam IM, disebutkan bahwa 18 dari 23 kabupaten/kota terdampak bencana secara signifikan. Kerusakan infrastruktur meliputi: 27 jembatan rusak akibat longsor, Kerusakan pada perkantoran, sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas publik, 37 korban meninggal, sementara 29 orang masih hilang, dan 3.999 personel TNI telah dikerahkan untuk pendataan, evakuasi, serta distribusi bantuan
Menhan Sjafrie menegaskan bahwa percepatan pemulihan harus diawali dengan memperkuat jalur udara, mengingat banyak daerah masih terisolasi akibat putusnya akses darat.
“Seluruh logistik kita konsentrasikan. Listrik harus segera hidup dalam waktu singkat. Dengan penambahan kekuatan helikopter, penanganan di lapangan dapat dipercepat,” ujarnya.
Ia juga meminta optimalisasi jalur darat, laut, dan udara untuk evakuasi serta memastikan seluruh fasilitas kesehatan siap beroperasi sebagai pusat layanan medis.
Untuk mencegah terputusnya koordinasi, Menhan menginstruksikan pemasangan Starlink di sejumlah titik, sehingga komunikasi antara posko, petugas, dan pusat kendali tetap stabil di tengah kerusakan jaringan.
Panglima TNI menambahkan bahwa Pasukan PRCPB yang telah disiagakan akan segera dievaluasi kelengkapan dan kebutuhannya di lapangan. Ia juga mengingatkan prajurit agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
Usai memberikan arahan, Menhan RI bersama Panglima TNI bertolak menuju Desa Manyang Lancok, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, menggunakan dua helikopter Caracal HT-7202 dan HT-7205 dari Skadron Udara 8 Lanud ATS Bogor. Rombongan dijadwalkan menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang hingga kini masih sulit dijangkau melalui jalur darat.









